Dua kalimah syahadah adalah kalimah yang tidak asing lagi bagi kita sebagai muslim. Setiap hari, saban hari kita selalu mengucapnya paling kurang 9 kali sehari di dalam solat dan mendengar kalimah ini diulang-ulang 5 kali sehari ketika azan. Mulut kita mungkin fasih menyebut kalimah tersebut namun apakah hati kita benar-benar lancar memahami ertinya? Apakah jiwa kita benar-benar memaksudkannya? Sejauh manakah syahadah kita difahami serta diterjemahkan dalam kehidupan seharian kita?

Insha Allah, dalam program akan datang, 'Call of Duty' akan menyingkap persoalan-persoalan mengenai syahadah seperti berikut.:

Kalimat syahadah merupakan asas utama dan landasan penting bagi rukun Islam. Tanpa syahadah, rukun Islam lainnya akan runtuh. Begitu juga dengan rukun iman. Tegaknya syahadah dalam kehidupan individu akan menegakkan ibadah dan din dalam hidup kita. Tegaknya Islam mesti didahului oleh tegaknya rukun Islam; dan tegaknya rukun Islam mesti didahului oleh tegaknya syahadah.

Jumlah kita umat Islam kini sangat banyak. Sebagian besar antara kita terkategorikan sebagai Islam keturunan atau kebetulan terlahir sebagai muslim dari orang tua. Dilahirkan sebagai muslim tanpa memahami apa erti islam yang sebenarnya, apalah ertinya. Hakikat memahami Islam dimulai dari memahami inti sari ajarannya yaitu dua kalimat syahadah (syahadatain). Kalimat tersebut terdiri dari Laa Ilaaha Illallah dan Muhammadun Rasulullah. Memahami keduanya sangat penting dan mendasar. Andai kita tak memahami hakikat kalimat syahadah, pasti kita mudah terjerumus ke dalam penyakit kebodohan dan kemusyrikan.Maka seharusnyalah kita berusaha untuk mempelajari serta memahami erti syahadah kita yang sebenar.